Kamis, 18 Januari 2018

Apa sih itu Sabun?

Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan campuran dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa lagi itu saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya saja! Saya jelaskan secara mudahnya.
Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya memiliki pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).
Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam lemak direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.
Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan sabun lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.
Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun pasti tetap menggunakan alkali.

Metode Dasar Untuk Membuat Sabun Mandi

Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah. Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.
1. Metode Cold Process (CP)
Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.
Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.
Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan tekstur yang halus.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun batang.
2. Metode Hot Process (HP)
Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.
Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream biasanya menggunakan metode hot process.
3. Metode Melt & Pour (MP)
Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!

Safety Gear

Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan alkali.
Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak melibatkan anak-anak.
  • Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata. Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa juga pelindung full face.
  • Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah. Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
  • Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan larutan alkali yang digunakan.

Alat Untuk Membuat Sabun Mandi

alat untuk membuat sabun mandi
Alat Untuk Membuat Sabun Mandi
1. Wadah atau Panci
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali. Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal. Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.
2. Stick Blender atau Hand Whisker
Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan waktu hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan stick blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu gunakan yang terbuat dari stainless steel!
3. Spatula Karet atau Plastik
Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized).
Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan operasi yang mudah.
5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah bekas susu cair atau pringles.

Bahan Untuk Membuat Sabun Mandi

Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.
Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun. Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami berikan hanya sebagai panduan awal saja.
Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
  • Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
  • Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.
  • Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun karena memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek kemewahan.
2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang. Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes atau pellet.
3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi (Demineralized Water) / Deionized Water.

Langkah-langkah Cara Membuat Sabun Mandi Padat

1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears / pengaman.
2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.
3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep. Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang menusuk (merupakan reaksi yang normal).
4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.
cara membuat sabun mandi step1
6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke dalam minyak secara perlahan.
cara membuat sabun mandi step 2
7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih cepat mencapai trace.
cara membuat sabun mandi step 3
Larutan tercampur rata, tetapi belum mencapai trace.
cara membuat sabun mandi step 4
Telah mencapai trace.
8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan. Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.
cara membuat sabun mandi step 5
Cetakan sederhana dilapisi kertas.
9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula.
10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari.
11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik, biarkan 2-4 minggu.
12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.
sumber: https://banaransoap.com/cara-membuat-sabun-mandi-sendiri/

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © aimarblog - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -